Yogyakarta – Staff operasional Pusat Gempa Bumi Regional 7 BMKG Yogyakarta, Said Kristyawan, mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian yang dilakukan pada tahun 2017, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah mengeluarkan peringatan tentang potensi ancaman gempa bumi berskala besar atau megathrust yang diperkirakan akan terjadi di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa, dengan kekuatan maksimum 8,7 magnitudo.
Ancaman potensi ini sudah seharusnya disikapi dengan bijak, dengan meningkatkan kewaspadaan serta perlunya sosialisasi mitigasi yang lebih intensif, terutama bagi masyarakat di pesisir selatan.
“ Bisa menimbulkan goncangan yang signifikan sehingga hal utama yang menjadi fokus adalah kekuatan bangunan, tempat berkumpul dan jalur evakuasi, jadi seluruh masyarakat, komponen masyarakat dan pemerintahan yang ada dikota itu harus paham dan tau mengenai lingkungannya, potensi bahayanya, jadi lebih ke efek dari goncangannya”. Staff Operasional Pusat Gempa Bumi Regional 7 BMKG.
Dalam paparan sosialisasi mengenai potensi ancaman megathrust di Balai Kota Yogyakarta, dijelaskan bahwa potensi terjadinya gempa bumi di wilayah DIY dipengaruhi oleh kondisi tektonik di zona sesar lokal Jalur Kali Opak, serta zona subduksi yang berada antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia di selatan Jawa, yang berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah pesisir selatan
Rinamaulita RBTV