Kulon Progo – Meningkatnya serangan hama tikus di sawah warga Kapenewon Kalibawang, Kulon Progo, memicu kepanikan di kalangan petani. Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintahan Kalurahan Banjararum bersama GAPOKTAN setempat menggelar lomba tembak tikus yang diikuti oleh para shooter senapan angin dari berbagai daerah.
Lomba ini berlangsung di Lapangan Dekso, Kalibawang, pada sore hari. Para peserta terlihat antusias saat mendaftar di meja registrasi, dengan syarat membawa senapan angin sebagai alat untuk membasmi tikus. Hingga malam tiba, sekitar 300 peserta dari daerah seperti Sleman, Bantul, Magelang, Kebumen, dan Boyolali berkumpul dan siap beraksi.
Setelah mendengarkan himbauan dari pihak kepolisian setempat, para peserta dilepas ke berbagai titik di sawah seluas 32 hektare yang rawan hama tikus. Dalam gelap malam, para shooter mulai menyusuri areal persawahan, memanfaatkan waktu ketika tikus biasanya keluar untuk mencari makan.
“Ini kegiatan yang kami adakan karena keprihatinan terhadap hasil panen yang menurun akibat banyaknya tikus. Beberapa petani bahkan mengalami kerugian karena hasil panen busuk,” kata Warudi, Lurah Banjararum.
Ismanto, salah satu penembak asal Magelang, menjelaskan tantangan dalam lomba tersebut. “Sangat sulit, karena tikus cepat masuk ke lubangnya saat terkena cahaya. Jadi, kita harus sangat sabar,” ujarnya.
Para penembak mendapatkan imbalan Rp4.000 untuk setiap ekor tikus yang berhasil ditangkap. Panitia juga menyediakan doorprize dengan hadiah utama berupa senapan dan teleskop. Lomba berakhir pada pukul 00.00 WIB dini hari, dengan total tangkapan mencapai 865 ekor tikus. Penembak terbanyak pun mendapatkan hadiah uang pembinaan.
Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang lomba, tetapi juga sebagai langkah kolektif untuk menanggulangi masalah hama tikus yang merugikan para petani di daerah tersebut.
Bagas, RBTV