Para pedagang di Pasar Wates, Kulon Progo, mengeluhkan soal daya beli yang menurun selama beberapa pekan ini. Septi, salah satu pedagang sembako, mengaku penurunan daya beli ini sudah ia alami sejak satu bulan terakhir. Nampak pada lapak Septi terdapat komoditas sembako yang cukup melimpah, namun mayoritas komoditas sembako yang ia jual justru sedang mengalami penurunan harga sebesar 5 persen dari harga normal.

Biasanya, saat harga sembako sedang menurun, daya beli atau permintaan masyarakat juga turut menurun. Di sisi lain, Etik merasa kebingungan atas fenomena ini. Ia juga mengaku, terakhir pembeli nampak berebutan di lapaknya terjadi pada saat periode Idul Adha yang lalu. Sekarang, pembeli yang biasanya belanja satu kilogram hanya membeli seperempat atau lebih sedikit.

“Jadi berkurang, harga-harga lebih murah. Sayur, lombok-lombok turun semua. Daya belinya lebih berkurang. Sudah sebulanan ini, lombok-lombok, sayuran apa aja itu murah semua, tapi daya beli berkurang. Belinya cuma sedikit-sedikit, biasanya 1 kilo jadi seperempat. Seperempat, segitulah,” ujar Etik, pedagang sembako.

Untuk menyiasati hal tersebut, Etik terpaksa harus melengkapi komoditas sembako secara telaten, namun juga harus membatasi stok yang tersedia di lapaknya. Sejumlah sembako yang mengalami penurunan harga di antaranya tomat yang menyentuh angka 3 ribu rupiah per kilogram dan cabai keriting yang saat ini berada di 10 ribu rupiah per kilogram.

Pedagang berharap kondisi ini tidak berkepanjangan dan daya beli masyarakat kembali naik serta harga jual segera menemui titik normal.

Bagas, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *