Cerita tentang Wakijo, seorang petani asal Triharjo, Wates, Kulonprogo, yang mengaplikasikan sistem tumpang sari di lahan pertaniannya menunjukkan cara inovatif memanfaatkan lahan secara maksimal. Dengan luas lahan sekitar 350 meter persegi, ia menanam dua komoditas sekaligus, yaitu kembang kol dan bayam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai hasil panen daripada hanya menanam satu jenis tanaman saja.
Wakijo memilih kembang kol yang dapat dipanen setiap 60-75 hari, dan bayam yang bisa dipanen setiap 30-40 hari. Sistem ini memungkinkan Wakijo untuk memanen bayam setiap bulan, dengan hasil sekitar 1 kuintal, yang ia gunakan sebagai pakan tambahan untuk ternak itiknya. Selain menekan biaya pakan dengan hasil panen bayam, Wakijo juga tetap mendapatkan keuntungan dari hasil panen kembang kol.
Penggunaan sistem tumpang sari ini tidak hanya membantu menghemat biaya pakan dan waktu, tapi juga mempermudah proses penyiraman dan pemupukan. Pendekatan yang dilakukan oleh Wakijo adalah contoh nyata dari optimalisasi lahan yang efisien dalam pertanian.
Bagas, RBTV.