Dengan membawa bekalnya masing-masing para santri Dan Santriwati Pesantren Bumi Cendekia Pedukuhan Jombang, Kelurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta ini rame-rame berangkat ke Jepang. Menggunakan minibus mereka menuju ke Bandara Yogyakarta International Airport. Selain untuk mendidik dan memahami budaya luar negeri, kegiatan ini juga untuk berpartisipasi dalam event internasional. Mereka akan berkeliling ke Kota Tochigi Yokohama dan di beberapa kota lainnya.
“Sharing gitu sharing to juga walaupun itu ada biaya itu juga sudah cukup lama disiapkan sehingga kita apa ya ngangsur nabung santri atau wali murid itu harus nabung untuk program ini karena sudah cukup lama seingga allhamdulilah itu tidak memberatkan anak anak untuk program industri” tutur Wahyu Nugroho, Wali Santri.
“Di Jepang ini salah satu program dari pilar Global Citizen jadi di Bumi Cendekia ini ada e salah satu pilar yang e di mana itu mendorong anak anak agar bisa berpartisipasi dalam aktivitas internasional atau maupun event internasional seperti itu. Nah salah satu nya adalah lif di Jepang ini dan sebenarnya lif ini itu ada banyak program ada yang di negeri dan dj luar negeri” tutur Novia Fajar Masitoh, koordinator program.
Berbeda dengan study tour pada umumnya, setelah tiba ditempat tujuan para santri yang berjumlah 12 orang ini akan menginap di rumah-rumah penduduk milik warga merupakan bagian dari pilar global citizen yang bertujuan untuk mendorong anak didik mampu memahami karakter dan permukiman penduduk luar negeri.
“Sebenarnya program ini sudah di buka sejak lama dan kami sudah melalui persiapan yang sangat panjang dan urut insyaallah kami bisa melaksanakan kegitan ini dengan lancar/ senelum berangkat ini kamu sudah melalui banyak sekali meeting mengenai perusahan imigrasi paspor dan apa yang harus di lakukan yaitu do and don’t saat di jepang dan tata krama saat bersama dengan orang jepang dan kami sudah mempersiapkan yang sedikit sedikit seperti cara menyapa atau mengucapkan selamat pagi dan selamat siang” tutur Naira selaku santriwati kelas 11
Selain menabung tiga hingga empat tahun para santri tingkat sma ini melakukan berbagai persiapan seperti penguasaan bahasa dan surat menyurat lainnya. Setiap satu santri membutuhkan biaya sebesar 15 juta rupiah yang digunakan untuk transportasi dan kebutuhan hidup selama 12 hari tinggal di Jepang. para santri akan menjadi minoritas dan diharapkan bisa manajemen diri dan beradaptasi di tempat dan adat yang berbeda
WIDI RBTV