Kulon Progo- Pada musim kemarau ini, bencana kekeringan sering melanda area perbukitan di daerah Kulon Progo. Hal tersebut menjadi fokus saat ini bagi pihak BPBD Kulon Progo untuk menuntaskan kasus korban bencana kekeringan dengan melakukan dropping air bersih guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Saat ini, Kapanewon Girimulyo dan Kapanewon Kokap menjadi titik terparah bencana kekeringan. Hal ini disebabkan oleh masih adanya beberapa warga di kapanewon tersebut yang kesulitan mendapatkan akses air bersih yang layak.
Menurut Kepala BPBD Kulon Progo, Taufiq Prihadi, pihaknya telah mengupayakan semaksimal mungkin dalam penanganan kasus bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Kulon Progo. Saat ini, SK Tanggap Darurat Kekeringan sedang diproses oleh Pemkab Kulon Progo, dan ke depannya SK tersebut akan memudahkan pihak BPBD dalam menyalurkan bantuan air bersih dengan lebih leluasa.
“Bapak Sekda, harapan kami agar segera tertangani oleh BPD supaya kami bisa lebih leluasa lagi untuk melakukan penanganan. Informasi terakhir dari teman PKD, dana yang tersedia masih sekitar 1 miliar rupiah,” ungkap Taufiq Prihadi, Kepala BPBD Kulon Progo.
Adapun anggaran yang tersedia dari pihak BKAD Kulon Progo dalam kasus bencana kekeringan tanggap darurat ini sebesar sekitar 1 miliar rupiah.
Bagas, RBTV.