Cabai menjadi salah satu komoditas unggulan bagi warga petani khususnya lahan pesisir, di Kalurahan Bugel, Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Namun, para petani masih kerap dihantui dengan perubahan iklim yang cukup ekstrim sehingga sering gagal panen.

Selain akibat curah hujan yang tinggi, tanaman mereka kerap diserang hama seperti kutu kebul, ulat, hingga tanaman kerdil dan gemini. Meski telah berbekal pranoto mongso atau perhitungan musim, namun perubahan iklim kerap membuat perhitungan petani meleset.

Inilah yang mendorong badan meteorologi klimatologi dan geofisika, memberikan pendampingan melalui sekolah lapang iklim. Dengan kegiatan ini, petani diharapkan dapat lebih efektif dalam menentukan masa tanam cabai agar hasil produksi dapat lebih maksimal.

“Cuaca ekstrim, kalau terjadi hujan, bisa makin lebat, durasinya makin panjang. Sebaliknya, kalau kering, kekeringan, keringnya makin kering dan durasinya makin panjang. Nah, itu berdampak pada tanaman pertanian, termasuk cabai. Nah, sehinggga dengan sekolah lapang iklim ini, petani diajak belajar bersama, bekerja bersama, untuk bisa melihat tanda-tanda iklim, mengamati iklim, dan kami selalu memberikan informasi prakiraan musim” ungkap Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.

“Nah, dampaknya tentu ke produksi cabai ya, harusnya sudah mulai panen, tapi terlambat untuk menanam, sehingga dampaknya ke pasokannya. Tetapi sejauh ini, alhamdulillah di Jogja ini, cabainya dalam tiga bulan terakhir itu cukup terkendali termasuk di bulan Agustus ini, kenapa cabai, karena nilai konsum cabai dari 407 komunitas itu termasuk tinggi” ungkap Hermanto, Deputi Kepala Perwakilan BI DIY

Seperti diketahui, produksi cabai di Kulon Progo mencapai 25 ribu ton pertahun dari rata-rata kebutuhan cabai besar di DIY sekitar 13 ribu ton per tahun. Dengan jumlah produksi yang surplus. Kulon Progo menduduki peringkat 12 sentra produksi cabai nasional. Pangsa pasar produksi cabai keriting menyumbang sebanyak 2,1 persen sementara cabai rawit 0,17 persen dari total nasional.

Bagas, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *