BANTUL – Keterbatasan bukan menjadi halangan bagi para penyandang disabilitas untuk berkarya. Hal ini terlihat di Komunitas Difabel Zone yang berada di Dusun Nglarang, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul. Berdiri sejak 2017, komunitas tersebut telah mewadahi setidaknya 50 orang pengrajin batik difabel. Berbagai karya telah mereka hasilkan seperti dompet, sajadah, tempat tisu, hingga berbagai macam busana.
Komunitas Difabel Zone dibentuk untuk memberdayakan kaum difabel agar bisa mandiri. Tidak hanya merangkul penyandang disabilitas, tetapi keberadaan komunitas ini juga memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas, terutama yang berada di usia produktif.
Bermacam-macam kerajinan tersebut dipasarkan secara langsung dan juga online. Meski berada di rumah yang sederhana, penjualan karya-karya mereka bisa menembus pasar internasional seperti Jepang dan Jerman.
Suhartono, pengurus Komunitas Difabel Zone, mengatakan bahwa di rumah Difabel Zone ada 8 penyandang difabel yang menginap dan berkarya membatik. Namun, selain 8 orang anggota tersebut, masih banyak anggota difabel lain yang bekerja dari rumah masing-masing.
“Memotivasi mereka yang mana bahwa di balik kekurangan ada kelebihan yang besar. Ini bisa memberikan mereka motivasi bahwa mereka berguna dan bisa berkreasi. Karena selama ini kita cenderung berkumpul dengan hal yang kurang lebih sepadan, jadi dengan ini kami berharap ke depannya bisa membangkitkan nama difabel agar mereka bisa menghasilkan bakat yang membawa rezeki dan meningkatkan ekonomi juga.” ungkap Suhartono selaku Pengurus Difabel Zone
________
DELLY, RBTV