KULON PROGO – Pelepasan tukik atau anakan penyu ini berlangsung dengan suka cita. Setidaknya sekitar 150 tukik dilepaskan dalam kegiatan ini. Dengan pelepasan tukik ini diharapkan pupolasinya terjaga sekaligus mengendalikan jumlah ubur-ubur yang membahayakan pengunjung maupun nelayan.
Menurut Frizca Nooraini Suhanda, Ketua Komunitas Pecinta Kucing Sehati pelepasan ini merupakan bentuk dari hak kemerdekaan bagi hewan untuk dapat hidup di habitatnya. Ia juga menegaskan bila manusia sudah merdeka, maka alam semesta pun turut mendapat kemerdekaannya.
‘’Kegiatan bakti ibu pertiwi, 17 Agustus tahun ini. Pesertanya kebetulan saya dari Komunitas Pecinta Kucing Sehati KPKS dan juga dari kawan-kawan beberapa komunitas pecinta hewan dan pengamat lingkungan seJawa dan Bali. Merdeka, hewannya merdeka alam semesta merdeka,’’ tutur Frizca Nooraini Suhanda selaku Ketua Komunitas Pecinta Kucing Sehati KPKS
Penangkaran tukik sebelum dilepas ini dirintis oleh Nuryanto, warga asal Bugel 2, Panjatan, Kulon Progo Yogyakarta. Hal ini dilakukan karena keprihatinannya melihat warga sekitar yang secara sembarangan memperjualbelikan telur penyu. Dirinya mencoba menyelamatkan telur-telur penyu tersebut dengan cara membelinya, kemudian dirawat secara swadaya hingga menetas dan dilepaskan kembali ke alamnya.
‘’Biar aman dibawa pulang supaya tidak dijual ke pasar sebelum ada undang-undang itu. Terus saya ambil bawa ke rumah, terus saya tetasin,’’ pungkas Nuryanto selaku Pengamat Lingkungan Pantai Widara.
BAGAS, RBTV