Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Drs. Dwi Hana Cahya menyampaikan pelestarian bahasa, sastra, dan aksara jawa di Kota Yogyakarta tidak hanya sekadar menjaga warisan budaya, tetapi juga mempertahankan identitas lokal yang kaya dan bermakna. Dimana pelestarian ini menjadi semakin penting di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang kian kuat. Salah satu yang dilakukan oleh Kundha Kabudayan yakni dengan menyelenggarakan kegiatan Kompetisi Bahasa dan Sastra Tahun 2024.
Sebagai pesta sastra dan aksara jawa rutin tahunan, berbagai lomba digelar dengan sasaran masyarakat umum. Dimana sebanyak 15 jenis cabang kompetisi diikuti oleh 394 orang peserta warga Kota Yogyakarta yang terbagi dalam jenjang anak, remaja, dewasa, dan umum. Adapun jenis kompetisi yang digelar adalah macapat, maca geguritan, maca cekak, alih aksara, sesorah, dan mendongeng serta pranatacara. Kompetisi ini juga menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pelestari sastra tradisional, sekaligus menjadi media untuk memperkuat jaringan kerjasama antar komunitas sastra dan aksara.
“Tetapi juga mempertahankan identitas lokal yang kaya dan bermakna. Bahasa Jawa dengan segala tingkatan dan nuansa ungkapannya mencerminkan kedalaman filosofi hidup dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.” Ungkap Drs. Dwi Hana Cahya sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan)
Rina Maulita
RBTV