Kurikulum KSM

Kurikulum pembelajaran KSM bersifat menyesuaikan. Untuk anak-anak SM pembelajaran akan cenderung pada calistung (baca, tulis, dan menghitung), jadi harus ada kreativitas dalam menerapkannya. Misalnya saat kolase, nanti akan di sisipkan juga perhitungan, dan lainnya. Sementara untuk SH, karena anak-anaknya mayoritas sudah bersekolah jadi tidak di terapkan lagi konsep calistung. Kurikulumnya lebih kepada pengembangan karakter, belajar bahasa inggris, dan kreatifitas seperti melukis.

Tidak hanya itu, KSM juga menerapkan pembelajaran berdasarkan tema yang berbeda-beda setiap bulannya. “Misalnya mengangkat tema Indonesiaku, jadi selama satu bulan itu anak-anak akan di ajarkan hal-hal yang sesuai dengan tema. Misalnya belajar bahasa, membuat kerajinan rumah-rumah adat dari stik es krim, hingga membuat kolase pulau-pulau di Indonesia,” papar Ivana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *