Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meninjau operasional TPS3R di petung Bangunjiwo Kasihan Bantul belum lama ini. TPS dengan kapasitas 5 ton per hari ini di klaim akan mampu mereduksi potensi tumpukan sampah di masa transisi untuk Kapanewon Kasihan. TPST Piyungan resmi di tutup 1 Mei sehingga di masa transisi ada potensi penumpukan sampah. TPS 3r ini akan mampu mengurangi volume sampah sembari menunggu proses pembangunan TPS modern di Kapanewon Sedayu, Banguntapan Dan Pleret.
“Di masa darurat ini terjadi kedaruratan jawabannya, iya. Tetapi kita tetap optimis pada saatnya nanti akan selesai. Mungkin karena kapasitas sampah yang besar, tetapi TPST kita yang belum jadi, sebagian. Mengakibatkan sampah kurang terkelola dengan baik, untuk hal ini kami meminta untuk di maklumi. Rencananya di akhir tahun 2024 ini, seluruh TPST yang kita bangun. Mulai dari TPST Mudalan, TPST Dingkikan, TPST Bawuran itu selesai. Masing-masing memiliki kapasitas 50 ton, dan untuk Bangunjiwo juga memiliki dengan kapasitasnya sekitar 5 ton,” ujar Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul.
Produksi sampah di Bantul mencapai 12o ton per hari, sementara TPS Modern belum seluruhnya rampung di garap. Di targetkan akhir juni mendatang seluruh TPS Modern bisa selesai dan beroperasi. Pemerintah kalurahan juga dodorong untuk menmbangun TPS 3R di wilayahnya dan tidak bergantung TPS milik Pemda.
Delly, RBTV.