Para petani di Bulak Persawahan Kelurahan Kaligintung, Kapanewon Temon, Kulon Progo melakukan gerakan penyemprotan massal. Menggunakan alat pertanian modern berupa drone. Gerakan penyemprotan pestisida ini, dilakukan guna mengantisipasi resiko gagal panen. Akibat serangan hama wereng batang coklat yang secara masif menyerang tanaman mereka.

Proses penyemprotan pestisida pada tanaman padi menggunakan drone
Dari total 70 hektar lahan pertanian yang ada, tercatat hampir 15 hektar lebih lahan pertanian di wilayah ini rusak akibat terserang hama wereng. Pemanfaatan teknologi drone sendiri dipilih karena dinilai jauh lebih efektif dibanding menggunakan cara manual. Selain lebih hemat dari sisi biaya serta tenaga kerja, penggunaan drone ini juga mampu mempersingkat waktu penyemprotan. Hingga meningkatkan tingkat efektifitas pestisida pada tanaman.
“Setelah hitung-hitungan kami menggunakan drone sangat hemat., karena dalam 1 hektar menghabiskan sekitar Rp 400.000,00. Jika di bandingkan dengan manual, untuk pestisidanya tidak cukup belum lagi upah tenaga kerjanya. Jadi kesimpulan kami dengan drone sangat efektif. Mulai dari biaya, tenaga kerja. Dan juga efektifitas cairan yang turun kebagian tanaman juga sangat sempurna,” ujar Sapto Dalyono, Ketua Gapoktan Manunggal Karsa Kaligintung.
Berukuran diameter sekitar 1,5 meter, satu buah drone sendiri mampu mengangkut sekitar 20 liter cairan pestisida. Proses penyemprotan juga hanya membutuhkan waktu singkat yakni sekitar 15 hingga 20 menit per 1 hektar lahan pertanian. Memanfaatkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelurahan, adanya penyemprotan menggunakan drone ini. Diharapkan tidak hanya mampu memaksimalkan hasil panen. Namun juga mampu menarik minat generasi muda untuk ikut terjun dan menggeluti sektor pertanian.
“Selam aini terus terang, di tingkat kelurahan kami itu. Khususnya untuk ketersedian tenaga kerja dan generasi yang mencintai pertanian sudah hampir hilang. Sehingga mudah-mudahan dengan adanya penanganan ini, penggunaan teknologi. Dapat menjadi motivasi bagi generasi milenial. Untuk kedepannya tertarik untuk tetap berada di desanya masing-masing. Dengan mengelola lahan-lahan yang ada,” ujar Mucholis Fuad, Lurah Kaligintung.
Bagas, RBTV.