
Di salah satu rumah, di kampung batik Laweyan inilah, Mushaf batik Alquran dibuat. Butuh waktu sekitar 4 tahun, untuk menyelesaikan 30 juz, Mushaf batik Alquran.
Uniknya lagi, Mushaf batik ini dibuat, oleh para pembatik tunarungu. Ukuran Mushaf batik ini pun terbilang besar, yaitu yang terbesar mencapai, 3 kali 5 meter.
Meski Mushaf tersebut kini sudah rapi, menjadi koleksi mahakarya, para pembatik tunarungu tetap berkarya. Mereka masih tetap mengerjakan pesanan batik, dengan corak kaligrafi.
Pengerjaannya sama seperti membatik biasa, mulai dari membuat pola, menebalkan dengan malam panas dan canting, pewarnaan hingga finishing.
Yang berbeda adalah, perlu waktu lebih, untuk koordinasi dan komunikasi, lantaran keterbatasan para pembatik tunarungu.
“Selama 4 tahun menjadi kebanggaan bagi kami dan bisa nya mengembangkan dari lain itu sendiri untuk selalu di olah dan setelah itu bisa menampilkan kesannya kalo teman-teman begitu bisa mengerjakan mahakarya yang kita bisa melihat bahwa sudah ada dari hasil pruduk nya kolaborasi teman-teman” Jelas Muhammad Taufan Wicaksono (Manajer produksi batik Laweyan)
Sementara Mushaf dan berbagai batik kaligrafi, tentu saja memuat pesan baik, untuk umat Manusia. Para pembatik berharap, karya mereka dapat, menjadi media dakwah, bagi Umat Islam.
RIZKI BUDI PRATAMA, RBTV.