Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menjelaskan, dampak el nino mulai dirasakan saat ini. Dirinya memperkirakan pada bulan Maret, pertanian kabupaten Sleman hanya akan panen seluas 1.000 hektar.

“Beberapa waktu yang lalu kami sudah memprediksi bahwa panen akan mundur dan hal ini memang benar terjadi saat ini. Biasanya di bulan Februari dan Maret ini Sleman sudah panen raya, tapi sampai Maret saat ini kita panen hanya 1.000 hektar. Untuk panen raya kira-kira akan terjadi pada bulan April sampai Mei, itu sekitar 7.000-8.000 hektar. Jadi mundurnya 2-3 bulan. Jadi jika sekarang harga beras mahal, ini terjadi karena panen kita mundur. Jika Maret kita hanya panen 1.000 hektar, rata-rata per hektar jika di konversi, jadi beras sekitar 3.800-4.000 ton, sedangkan kebutuhan kita dalam kondisi normal bisa mencapai 2x lipat,” ujar Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono.

Cuaca Yang Berubah-Ubah Juga Membuat Sektor Pertanian Rentan Terkena Hama. Tidak Hanya Tanaman Padi, Namun Sejumlah Tanaman Cabai Dan Lainnya Juga Sangat Berpotensi Terkena Hama.

“Kemarin saat terjadi panas hujan-panas hujan, rata-rata pertanian terkena banyak hama. Seperti cabai terkena patek, pertumbuhannya tidak bagus, dan holtikultural banyak daunnya yang kuning. Jadi perjuangan petani di musim panas hujan-panas hujan memang berat,” imbuhnya.

Dinas Pertanian Sleman berharap, pada bulan April dan Mei, panen raya dapat berlangsung baik hingga 7.000-8.000 hektar.

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *