Proyek pembangunan pasar Jongke, kota Solo, Jawa Tengah, sudah melampaui target. Kini pembangunan pasar tradisional tersebut, sudah mencapai lebih dari lima puluh persen.
Pasar Jongke yang baru, akan memiliki tiga lantai. Rencanannya aka nada seratus enam puluh tujuh kios, dan seratus enam puluh dua los pedagang.
Sebelumnya beberapa waktu lalu, wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, meninjau progres pembangunan pasar ini.
Saat peninjauan, diketahui progres pembangunan, sudah mencapai lima puluh persen. Progres tersebut melebihi yang telah ditargetkan, yaitu hampir lima puluh tujuh persen.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran berharap proses pembangunan bisa selesai tepat waktu. Dirinya juga bercerita, konsep yang diinginkannya, menggabungkan dua pasar sekaligus.
“Kata sebenarnya ingin mengabunggkan dua pasar ya, pasar ini dengan pasar yang ada di sebelah sana. Harapannya bisa selesai tepat waktu, pedangang bisa lebih nyaman, pembeli juga lebih nyaman untuk berbelanja disini. Ya, itu bagus banget itu (pasar modern BSD), sama yang mirip-mirip dengan pasar itu, Namanya pasar Legi. Yang penting bersih, ga becek dan contohnya yang bagus yang di BSD itu.” Ungkap Gibran Rakabuming Raka, wali kota Surakarta
Pembangunan pasar ini, menelan anggaran sebesar, lebih dari seratus dua puluh empat milyar rupiah.
Adapun komoditas di pasar Jongke, diantaranya bahan pangan, peralatan rumah tangga, hingga sandang. Sementara pasar Kabangan, yang ingin digabung Gibran merupakan pasar perabot plastik, seperti ember dan tandon air.
Dengan pembangunan pasar Jongke ini, diharapkan masyarakat Solo dapat dipermudah untuk memenuhi alat-alat perabotan rumah, perabotan masak, ataupun kebutuhan lainnya. Sehingga pasar tradisional ini bisa lebih sering dikunjungi. Pasar ini juga bisa berubah dari yang awalnya hanya menjadi pasar tradisional, menjadi sebuah pasar yang lebih modern.
Rizki Budi Pratama, RBTV.