Diduga kesal lantaran istri gagal dalam seleksi calon perangkat desa dan salah satu nilai ujian mendapatkan nilai buruk, oknum babinsa di Gunungkidul tega memukul bagian kepala kades hingga membentur tembok rumah.
Kejadian berawal ketika pemerintah desa pampang Kecamatan Paliyan menggelar seleksi pamong atau perangkat desa yang terdiri dari seleksi perangkat desa dan kepala dusun.
Dalam seleksi tersebut, istri sang oknum babinsa ikut seleksi perangkat desa dengan total peserta 8 calon perangkat desa.
Usai menjalani test dan seleksi diketahui nilai dari istri oknum tersebut rendah dan hanya menempati posisi 6 dari 8 peserta yang ada.
Tak terima akan hal tersebut, oknum babinsa di Gunungkidul ini mendatangi rumah kepala Desa Pampang bernama Saeful Kohar untuk protes hingga menyulut emosi.
Ditengah tengah protes inilah, sang oknum tiba tiba melayangkan tangan ke kepala Saeful Kohar yang membuat kepala kades terbentur tembok.
Saeful Kohar, Kepala Desa, selaku korban mengatakan “ Intinya sudah di selesaikan secara kekeluargaan, dan saya sudah menandatanganinya dan saya juga berharap kepada pihak Dandim untuk mengawal proses ini sampai berakhir. Alasanya ya itu tadi tentang pengisian perangkat yang terjadi di Kelurahan Pampang kemaren, terus untuk pemukulan itu wajah sini sehingga saya terbentur di tembok, sudah seperti itu aja.”
Kasih, orang tua, sebagai saksi mengatakan “Pokoknya ada suara setiap dia bilang begitu terus ga tau ada suara apa, dia memukul kepalanya ga tau, tapi akhir-akhirnya aku masih mendengar “duk” gitu, setelah di tanya-tanya sudah ini terus katanya kepalanya di benturkan ke tembok gitu, terus Saeful itu kan bilang dari tadi itu saya dengar dia nadanya tinggi terus cuma gimana ya pelan-pelan gitu.”
Pasca kejadian, pihak kodim 0730 Gunungkidul langsung mendatangi kediaman kepala desa untuk menggelar mediasi dan disepakati bahwa kejadian ini akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Agung Ristiono, RBTV.