GUNUNGKIDUL-Puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Gunungkidul yang tergabung dalam komunitas UMKM mendatangi kantor milik BUMN tersebut untuk berunjuk rasa.
Adu mulut terjadi lantaran pendemo berusaha masuk ke dalam bank untuk menemui pimpinan cabang bank namun dihalangi oleh petugas bank yang ada di lokasi.
Aksi demo yang dilakukan puluhan warga ini merupakan imbas dari menunggaknya sejumlah angsuran bank dan beberapa bahkan disita hingga dilelang oleh petugas bank.

Sejauh ini total ada lebih dari 300 pelaku UMKM se-Yogyakarta yang merasakan dampak pandemi dan memiliki hutang ke pihak bank, serta kesulitan dalam melakukan pembayaran.
Meski sudah dilakukan restrukturisasi kredit, namun pelaku UMKM nyatanya saat ini kesulitan dalam melunasi hutang mereka. Total hutang para pelaku UMKM ini beragam mulai dari seratus juta rupiah dan hingga ada yang mencapai 3 miliar rupiah.

Dalam aksinya ini, pendemo menuntut agar pihak bank memberi keleluasaan kepada nasabah dan menghapus utang UMKM yang memberatkan mereka.
Massa juga menuntut agar aset yang sudah disita atau dilelang dikembalikan ke pelaku UMKM yang ada.

Saeful Bahri, Perwakilan Massa, menjelaskan, “Pihak bank agar memberikan keleluasaan nasabah UMKM korban covid-19, sehingga aset atau jaminan nasabah BRI yang masuk dalam anggota UMKM DIY korban covid-19 itu tidak disita dan juga tidak dilelang. Harapannya, pihak kreditur memberikan ruang yang lebih luas kepada pihak nasabah karena pasca covid-19 ini, perekonomiannya belum stabil. Dampak covid-19 itu membuat ekonomi pelaku UMKM itu menurun drastis.”

Mereka berharap agar tuntutan mereka untuk menghapus hutang pelaku UMKM bisa segera dikabulkan.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *