GUNUNGKIDUL- Warga di Dusun Temu Ireng Dua , Desa Girisuko, Panggang , Gunungkidul nekat menyerbu bantuan air bersih yang menyasar daerah mereka. Berbekal ember dan jirigen yang ada , warga antusias mengambil air bersih secara bergantian.
Meski hanya bisa membawa pulang beberapa jirigen air namun warga mengaku terpaksa menyerbu bantuan air bersih karena kurangnya sumber air baku ditempat ini.
Warga mengaku sudah sekitar 5 bulan kesulitan mendapatkan air bersih , hal tersebut terjadi karena belum adanya saluran PDAM yang menjangkau tempat mereka.
Kondisi tersebut diperparah dengan mengeringnya sejumlah telaga yang digunakan warga setiap harinya sehingga mereka tidak memiliki opsi selain membeli air bersih tangki dari penjual air.
Satu tangki kepastian 5000 liter dijual dengan harga seratus tiga puluh ribu rupiah hingga seratus lima puluh ribu rupiah , warga sendiri sudah membeli air sebanyak lima belas hingga dua puluh tangki atau menghabiskan uang sekitar jutaan rupiah.
Warga pun mengaku berat dengan kondisi ini sebab saat ini belum memasuki masa panen sehingga mereka memilih untuk menyerbu bantuan air bersih .
Hadi Marwoto , warga menyatakan “Selama lima bulan, mulai beli air per KK paling tidak dua puluh tank. Harganya seratus tiga puluh. Selama kemarau sudah beli air dua puluh kali. Kalo sekarang itu kan berat ya. Ada telaga, tapi itu untuk penampungan sementara.”
Sementara itu , BPBD Gunungkidul sendiri mengaku bulan September merupakan puncak musim kemarau dimana total sementara setidaknya terdapat 11 kecamatan dari total 18 kecamatan yang ada di Gunungkidul yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
BPBD sendiri sudah menganggarkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan droping air bersih, total terdapat 800 tangki kapasitas 5000 liter yang siap didistribusikan warga guna mengantisipasi dampak kemarau berkepanjangan.
Purwono , Kepala BPBD Gunungkidul menerangkan “Karena seribu masih, baru terpakai seratus lebih sedikit, sehingga tidak sama cukup untuk sampai akhir September atau pekan awal Oktober. Nanti pada saatnya pada akhir September atau awal Oktober kita mengakses ke BPBD.”
Gunungkidul sendiri sejauh ini berstatus siaga darurat kekeringan dengan total jiwa terdampak kekeringan lebih dari 20 ribu warga
Agung Ristiono, RBTV.
