Peringatan World Dance Day, atau hari tari sedunia, di gelar di berbagai daeah, termasuk di kawasan candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah. Sejumlah orang seniman, menari di kawasan, situs bersejarah tersebut.

Gerak tubuh, tangan, kaki dan kepala, berpadu indah di daratan tinggi, di kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sejumlah seniman menyuguhkan olah rasa, melalui pertunjukan tari, di kawasan candi Sukuh.

Di kawasan situs bersejarah tersebut, para seniman menarikan cerita-cerita di relief candi Sukuh. Salah satunya seniman tari, Mugiyo Kasido yang menceritakan penggalan kisah Mahabarata, melalui tarian.

Tarian Mugiyo berpadu dengan alunan gong dan alat musik tiup yang indah. Selain itu, keindahan juga bertambah, dengan visual hamparan hijau, di sekitaran candi.

“Bercerita tentang Mahabarata, Bima, bagaimana mencari jati dirinya. Bima yang sebagai seorang penegak pandawa yang kokoh dan kuat. Jadi, kami padukan Mahabarata, konsep Bima yang mencari sebuah sarang angin. Menggunakan gong, dan alat musik tiup, dan saya kembangkan menjadi beberapa suara yang resonansi.” Ungkap Mugiyo Kasido, seniman tari

Sukuh World Dance Day ini, pertama kali di gelar. Acara Sukuh World Dance Day, 24 jam menari, di ISI dan Pura Mangkunegaran, merupakan rangkaian trilogi, yang di gagas dirjen kebudayaan kemendikbud ristek.

“Tujuan ini sebagai mengativasi candi-candi suku cagar budaya, untuk menjadi sumber inspirasi dan sumber pengetahuan yang di aktifkan lewat gerak dan tari. Tema utama dari World Dance Day tahun ini adalah Olah rogo, Olah roso, melalui tari dan gerak.” Ungkap Melati Suryodarmo, konseptor sukuh World Dance Day

Hari tari sedunia, di peringati setiap 29 April. World Dance Day merupakan, upaya dunia melestarikan, seni budaya dalam bidang tari.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *