
Pemberlakuan tes urine kepada pengemudi bus AKAP (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
SLEMAN — Tidak kurang dari 50 orang pengemudi bus antar kota antar provinsi yang akan berangkat membawa penumpang ke kota-kota tujuan baik di Jawa, Bali, maupun sumatera, hari Senin siang menjalani tes urine yang digelar di terminal bus Jombor, Sleman.Sebanyak 50 pengemudi bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang akan berangkat membawa penumpang ke berbagai kota di Jawa, Bali, dan Sumatera, menjalani tes urine pada Senin siang di Terminal Bus Jombor, Sleman. Tes ini digelar oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman untuk memastikan para sopir dalam kondisi aman dan siap mengemudi.
Tes urine dilakukan untuk memastikan pengemudi tidak sedang berada di bawah pengaruh narkotika, obat-obatan terlarang, maupun zat lain yang terkandung dalam obat bebas dan berpotensi memengaruhi fisik serta konsentrasi saat berkendara.
Kepala BNN Kabupaten Sleman, Kombes Teguh Tri Prasetya, menjelaskan tujuan pemeriksaan ini.

Kombes Teguh Tri Prasetya, Kepala BNN Kabupaten Sleman (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
“Ke depannya kami berharap mereka benar-benar dalam kondisi siap, bugar, dan sehat agar tidak terjadi lagi kejadian seperti sebelumnya yang mengakibatkan kecelakaan. Kondisi mereka juga perlu diperiksa, termasuk kemungkinan mengonsumsi zat berbahaya atau obat seperti obat sakit kepala yang seharusnya disertai dengan istirahat,” tegas Teguh.
Salah satu sopir bus yang akan berangkat ke Palembang, Ali Sobri, menyambut positif pemeriksaan ini. Ia menekankan pentingnya kondisi fisik pengemudi untuk keselamatan penumpang.

Ali Sobri, pengemudi bus (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
“Seharusnya setiap pengemudi diperiksa, karena dikhawatirkan sedang sakit lalu mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi kondisi saat berkendara. Yang terpenting, harus ada pengarahan yang jelas dari pihak terkait, termasuk kelengkapan surat-surat wajib. Menurut saya, pemeriksaan seperti ini sangat baik dan cocok diterapkan bagi pengemudi yang menempuh perjalanan jauh, ke mana pun tujuannya tetap perlu dikontrol.” ujar Ali.
Hasil tes urine yang digelar BNN Kabupaten Sleman menunjukkan bahwa seluruh sopir bus yang diperiksa tidak berada di bawah pengaruh narkotika, obat-obatan berbahaya, maupun zat lain yang membahayakan keselamatan saat berkendara.
Penyunting artikel: KESYA
