
Maestro seni rupa Yogyakarta, Nasirun, melakukan aksi melukis di kawasan Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
GUNUNGKIDUL — Maestro seni rupa Yogyakarta, Nasirun, melakukan aksi melukis di kawasan Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, sebagai bagian dari upaya mengenalkan dan mempromosikan potensi wisata di Bumi Handayani. Aksi melukis di atas kanvas sepanjang 100 meter ini berlangsung di tepi pantai dan menarik perhatian wisatawan yang tengah menikmati suasana senja.
Maestro seni rupa Indonesia tersebut kembali mengekspresikan karyanya di penghujung tahun 2025. Dengan latar deburan ombak laut selatan, Nasirun melukis di atas kanvas panjang yang dibentangkan di bibir Pantai Drini. Kehadiran aksi seni ini menjadi pemandangan unik sekaligus hiburan tersendiri bagi para pengunjung pantai.
Keunikan aksi melukis tersebut terletak pada media yang digunakan. Nasirun memanfaatkan air laut Pantai Drini sebagai bagian dari proses melukisnya. Perpaduan antara alam dan karya seni ini menghadirkan kesan harmonis, seolah menyatukan keindahan pantai dengan ekspresi artistik di atas kanvas.
Aksi seni Nasirun tidak hanya menjadi tontonan menarik bagi wisatawan, tetapi juga dimaknai sebagai sarana promosi pariwisata Kabupaten Gunungkidul. Melalui kegiatan ini, Nasirun ingin menunjukkan bahwa seni dapat menjadi bagian dari pengembangan destinasi wisata.
Nasirun menyampaikan bahwa Yogyakarta memiliki karakter pariwisata yang kuat dan khas. Selain wisata alam, Yogyakarta juga dikenal dengan wisata religi dan sejarah. Aksi melukis di kawasan on the rock Pantai Drini ini sekaligus menjadi pesan agar pengembangan pariwisata tetap memperhatikan identitas Yogyakarta serta kelestarian alam di sekitarnya.

Narisun, Seniman lukis (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
“Kita mencoba melukis dengan menggunakan air yang ada di Pantai Drini. Lukisan ini bertema tentnag hujan warna di Pantai Drini,” jelas Narisun.
Aksi seniman kelahiran 1 Oktober 1965 tersebut juga menjadi salah satu bentuk upaya untuk mempromosikan potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul. Menurut Nasirun, pariwisata Yogyakarta memiliki karakter yang dapat disebut sebagai wisata religius karena didukung oleh berbagai peninggalan bersejarah.
Ia mencontohkan sejumlah destinasi yang selama ini lekat dengan identitas wisata Yogyakarta, seperti Candi Prambanan, situs Mataram Islam, Gereja Ganjuran, Sendang Sono, hingga Borobudur di Jawa Tengah.
“Semoga restoran On The Rock ini sukses dan bisa berguna bagi masyarakat sekitar, khususnya di Wonosari sampai kepada Jogja. Mungkin dari On The Rock Jogja bisa menuju ke dunia internasional dan bisa mempromosikan wisata disini,” lanjutnya.
Melalui aksi seni tersebut, Nasirun berharap seni dan pariwisata dapat berjalan beriringan. Keduanya diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi daerah sekaligus menjaga keaslian alam dan budaya Yogyakarta.
Reporter: AGUNG / RBTV
Penyunting artikel: KESYA
