(Source : Kabar Jogja RBTV)

​KARANGANYAR – Aparat kepolisian dari Polres Wonogiri bersama Tim Dokkes Polda Jawa Tengah melakukan pembongkaran makam (ekshumasi) seorang santri berinisial MMA (12) di Pemakaman Daerah Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Langkah hukum ini diambil untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban yang diduga menjadi korban perundungan (bullying) dan penganiayaan.

​Dugaan Perundungan di Lingkungan Pesantren

​MMA merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Wonogiri. Kematian bocah berusia 12 tahun tersebut memicu kecurigaan pihak keluarga setelah ditemukan indikasi bahwa korban mengalami kekerasan oleh sesama santri sebelum meninggal dunia. ​Proses pembongkaran makam yang dilakukan oleh tim ahli kedokteran kepolisian ini disaksikan langsung oleh pihak keluarga korban yang menuntut keadilan dan transparansi atas kasus tersebut.

​Kronologi Kejadian

​Ayah korban, Mino, menceritakan awal mula peristiwa memilukan ini. Kejadian bermula saat ia berkunjung ke pondok pesantren dengan niat memberikan uang saku untuk putranya. Namun, setibanya di lokasi, Mino justru mendapati putranya dalam kondisi sakit parah dan tak sadarkan diri

Ayah Korban, Mino (Source : Kabar Jogja RBTV)

“Awalnya saya menjenguk anak untuk mengasih ongkos buat study tour di Gunung Kidul. Pas sampai situ, saya baru turun dari sepeda motor sudah dikasih tahu teman anak saya bahwa anak saya sakit, dan saya langsung menuju kamarnya. Sampai di kamarnya, anak saya sudah tengkurap, kondisinya sudah tidak sadar, tidak mengenal orang tuanya,” kata Mino

​Melihat kondisi kesehatan anaknya yang memprihatinkan, pihak keluarga segera melarikan MMA ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, tak lama setelah tiba di rumah sakit, MMA dinyatakan meninggal dunia.

​Penyelidikan Lebih Lanjut

​Berdasarkan keterangan awal dan kecurigaan adanya unsur penganiayaan, polisi memutuskan untuk melakukan autopsi melalui proses ekshumasi ini. Hasil dari pemeriksaan Tim Dokkes diharapkan dapat menjadi bukti kunci untuk menentukan apakah benar terjadi tindak kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa santri tersebut.

​Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan intensif pihak kepolisian guna memastikan siapa saja pihak yang bertanggung jawab atas dugaan perundungan di lingkungan institusi pendidikan tersebut.

Reporter : RIZKI BUDI PRATAMA RBTV 

Penulis Naskah : LUNA 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *