Sleman – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) tengah melakukan riset pengembangan rumah hunian adaptif terhadap perubahan iklim di Desa Wunung, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan menghadirkan konsep hunian yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi ekologis kawasan karst, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat setempat.

Riset tersebut mengintegrasikan kajian ilmiah dengan karakteristik lingkungan karst Gunungkidul serta kondisi sosial ekonomi warga. Analisis yang dilakukan mencakup pola hidup masyarakat, orientasi matahari, ventilasi alami, konservasi air, penggunaan material lokal, hingga penerapan teknologi konstruksi yang terjangkau bagi warga.

Peneliti utama, Suparwoko, menegaskan bahwa rumah adaptif iklim merupakan fondasi menuju penerapan bangunan hijau yang dapat diakses masyarakat luas. Ia menekankan bahwa prinsip keberlanjutan tidak hanya relevan untuk gedung-gedung besar, tetapi harus dimulai dari rumah tinggal sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

“Bangunan berkelanjutan harus dimulai dari rumah warga. Hunian adaptif iklim adalah langkah awal yang konkret menuju penerapan green building di tingkat masyarakat,” ujar Suparwoko.

Hasil riset di Desa Wunung diharapkan mampu memberikan solusi praktis bagi masyarakat yang tinggal di kawasan karst. Temuan penelitian selanjutnya akan disusun menjadi rekomendasi teknis serta bahan pertimbangan kebijakan untuk pengembangan hunian adaptif di wilayah lain.

Bagas / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *