Magelang – Borobudur Marathon akan memasuki tonggak bersejarah tahun depan: satu dekade penyelenggaraan. Event yang dimulai tahun 2017 ini bersiap menghadirkan sesuatu yang berbeda dan istimewa untuk merayakan pencapaian luar biasa tersebut.

Tahun 2025 menjadi saksi kesuksesan spektakuler dengan 11.409 pelari dari 11.500 peserta mengambil race pack. Dari jumlah tersebut, 3.770 pelari start di kategori marathon, 3.746 di half marathon, dan 3.166 di 10K. Yang membanggakan, tingkat cedera sangat rendah—hanya 214 kasus dari ribuan pelari, dengan 193 cedera ringan dan 21 collapse yang semuanya tertangani di tenda medis tanpa perlu rujukan rumah sakit.

“Dengan tema ‘Stride to Glory’, kami akan memberikan sesuatu yang luar biasa untuk satu dekade ini,” ungkap Pak Oni Suwarsono dari Bank Jateng. Meskipun detail masih dirahasiakan, apresiasi lebih besar untuk para juara dan pelari setia menjadi salah satu fokus utama.

Adi Prinantyo dari Harian Kompas mengungkapkan akan ada penghargaan khusus untuk pelari yang konsisten mengikuti Borobudur Marathon. “Mereka yang berkali-kali ikut akan mendapat apresiasi istimewa, termasuk medali spesial untuk satu dekade,” jelasnya.

Wacana menarik yang sudah dibahas adalah menggelar event selama dua hari, memisahkan kategori half marathon di Sabtu dan full marathon di Minggu. Konsep ini sudah diterapkan di berbagai marathon internasional dan memberikan dampak ekonomi lebih besar.

“Pelari akan singgah lebih lama, berbelanja lebih banyak, dan akomodasi hotel akan lebih penuh,” tambah Adi (16/11/2025). Tahun ini saja, event berhasil mengumpulkan dana 23,5 miliar rupiah.

Evaluasi juga dilakukan untuk perbaikan, termasuk pembagian dua lokasi pengambilan race pack agar tidak terlalu sempit. Dengan persiapan matang menuju satu dekade, Borobudur Marathon semakin mengukuhkan posisinya sebagai event olahraga berkelas dunia di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *