Magelang – Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) terbukti menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Magelang dengan peningkatan nilai transaksi yang fantastis. Dari hanya Rp1,5 miliar pada 2017, nilai ekonomi yang tercipta melonjak menjadi Rp73,9 miliar pada 2024.

Data menunjukkan pertumbuhan konsisten sejak penyelenggaraan perdana. Tahun 2018, nilai transaksi mencapai Rp26,5 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp30,5 miliar pada 2019. Setelah masa pandemi, BJBM 2023 berhasil membukukan Rp61,6 miliar, dan terus meningkat menjadi Rp73,9 miliar pada 2024.

“Untuk tahun 2025 ini, kami optimis nilai ekonomi akan jauh meningkat, mengingat status Elite Label dari World Athletics dan partisipasi 11.500 pelari dari 38 negara,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Soemarno dalam konferensi pers di Grand Artos Hotel, Sabtu (15/11/2025).

Namun, tantangan masih ada. Panitia berupaya mendorong agar peserta atau pengunjung dapat lebih lama menginap di Magelang.

“Harapan kami, minimal tiga hari mereka menginap di penginapan. Ini menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya,” tambah Soemarno.

Perputaran ekonomi tidak hanya dirasakan sektor perhotelan, tetapi juga UMKM lokal. Tahun ini, 60 UMKM dari Bank Jateng Pawone dan Jateng Berdikari turut merasakan dampak positif melalui Pasar Harmoni yang hadir di venue BJBM.

Dengan rute baru yang lebih luas dan fotogenik, BJBM 2025 diharapkan semakin memperkuat Magelang sebagai destinasi sport tourism berkelas dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *