Solo — Dari total 40 dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Solo, baru 10 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berhasil mengantongi Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Kondisi ini menjadi perhatian Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, yang meminta agar proses sertifikasi segera dipercepat.

Hal tersebut disampaikan Respati saat menghadiri rapat koordinasi monitoring dan evaluasi Program MBG di Balai Kota Surakarta. Ia menegaskan bahwa kehati-hatian dalam setiap tahapan program tetap harus menjadi prioritas, terutama dalam memastikan kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat.

“Program MBG ini menyentuh langsung kebutuhan dasar warga, sehingga aspek kebersihan dan keamanan pangan tidak boleh diabaikan. Namun demikian, proses sertifikasi juga perlu dipercepat agar dapur yang lain bisa segera beroperasi secara penuh,” jelas Respati.

Dari 40 dapur MBG yang ada, sebanyak 30 dapur lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium terkait kualitas air dan kondisi lingkungan sebelum dapat memperoleh SLHS. Pemerintah Kota Solo mendorong adanya upaya jemput bola dari setiap SPPG untuk mempercepat proses pemenuhan syarat sertifikasi tersebut.

Selain itu, dari target 60 titik dapur MBG di Kota Solo, hingga kini baru terbangun 41 dapur, dan hanya 19 dapur yang sudah beroperasi penuh melayani masyarakat. Pemerintah berharap, dengan percepatan sertifikasi dan pembangunan dapur baru, cakupan program ini dapat segera menjangkau seluruh wilayah Kota Solo.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan dan pelajar. Melalui program ini, diharapkan kualitas kesehatan warga Solo dapat terus meningkat seiring dengan penguatan standar kebersihan dapur penyedia makanan.

Rizki Budi Pratama – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *