Yogyakarta – Seminar kesehatan nasional bertajuk “Stop Salah Kaprah MPASI!” diselenggarakan secara hybrid oleh Sanggar ASI Indonesia bekerja sama dengan RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta di Loman Park Hotel Yogyakarta, pada Sabtu (kemarin).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta, sebagian besar merupakan orang tua dengan anak balita. Dalam seminar tersebut, peserta mendapatkan edukasi tentang pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang tepat serta pemahaman mengenai kurva pertumbuhan anak.
CEO Sanggar ASI Indonesia, Raisika, menjelaskan bahwa salah kaprah orang tua dalam memberikan asupan makan pada anak sering kali terjadi karena fokus pada jenis menu makanan semata. Padahal, menurut Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), MPASI (Makanan Pendamping ASI) pada dasarnya merupakan makanan keluarga, hanya saja teksturnya perlu disesuaikan menjadi lembut atau bubur untuk anak.
“Sering kali orang tua terlalu fokus pada menu, padahal yang penting adalah keseimbangan gizi dan tekstur yang sesuai usia. MPASI itu sebenarnya makanan keluarga, bukan makanan khusus bayi,” ujar Raisika.
Seminar ini juga menghadirkan dr. Tan Shot Yen, seorang dokter sekaligus ahli gizi masyarakat yang dikenal luas atas kiprahnya dalam edukasi kesehatan keluarga di Indonesia. Dalam paparannya, dr. Tan menjelaskan pentingnya pemantauan tinggi dan berat badan anak agar sesuai dengan kurva pertumbuhan, serta membahas berbagai masalah umum terkait tumbuh kembang anak.
“Setiap anak unik, tapi tetap ada standar tumbuh kembang yang sehat. Pemantauan rutin dan pola makan keluarga yang benar menjadi kuncinya,” tutur dr. Tan.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi edukatif antara Sanggar ASI Indonesia dan RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Melalui seminar semacam ini, diharapkan semakin banyak orang tua yang memahami pentingnya nutrisi seimbang dan pola makan sehat bagi tumbuh kembang anak.
Widi – RBTV
