Pernahkah Anda merasa waktu berlalu begitu cepat saat sedang bersenang-senang, tetapi terasa lambat saat bosan atau menunggu? Fenomena ini ternyata memiliki penjelasan ilmiah yang menarik.

Pengalaman subjektif terhadap waktu merupakan salah satu fenomena psikologis yang paling universal. Hampir setiap orang pernah merasakan bagaimana waktu seolah “terbang” saat menikmati aktivitas menyenangkan, namun terasa bergerak lambat saat menghadapi situasi yang membosankan atau tidak menyenangkan.

Peran Perhatian dan Fokus

Salah satu faktor utama yang memengaruhi persepsi waktu adalah tingkat perhatian dan fokus kita. Ketika sedang menikmati aktivitas yang menyenangkan, seperti berkumpul bersama teman, bermain game, atau menonton film favorit, otak kita sangat fokus pada momen tersebut.

Sebaliknya, saat mengalami rutinitas yang membosankan, otak tidak banyak mencatat informasi baru, sehingga saat diingat kembali, periode tersebut terasa singkat. Inilah mengapa liburan yang menyenangkan terasa cepat berlalu saat dialami, tetapi saat diingat kemudian, terasa seperti sudah lama.

Dopamin dan Kesenangan

Sistem reward di otak juga memainkan peran penting. Saat kita merasakan kesenangan, otak melepaskan neurotransmitter dopamin yang menciptakan perasaan positif. Kondisi ini membuat kita begitu tenggelam dalam aktivitas sehingga kehilangan track terhadap waktu—fenomena yang sering disebut sebagai “flow state” atau kondisi mengalir.

Faktor Usia

Persepsi waktu juga dipengaruhi oleh usia. Anak-anak cenderung merasakan waktu berjalan lebih lambat karena hampir setiap pengalaman adalah hal baru bagi mereka. Seiring bertambahnya usia, semakin banyak rutinitas dan pengalaman yang berulang, membuat waktu terasa berlalu lebih cepat.

Cara Memperlambat Persepsi Waktu

Memahami fenomena ini dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih mindful. Beberapa cara untuk “memperlambat” waktu antara lain:

  • Mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman
  • Lebih hadir dan sadar penuh dalam setiap aktivitas
  • Mengurangi multitasking dan fokus pada satu hal
  • Menciptakan momen-momen bermakna yang akan diingat

Waktu adalah konstruksi subjektif dari pikiran kita. Cara kita merasakan waktu sangat dipengaruhi oleh emosi, perhatian, dan memori yang kita miliki.

Fenomena ini mengingatkan kita untuk lebih menghargai setiap momen, terutama yang menyenangkan, karena meski terasa cepat berlalu, kenangan indah tersebut akan terus tersimpan dalam ingatan kita.

Kiki Diana Melliasari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *