Yogyakarta — Seni tari kontemporer kembali hadir di Yogyakarta melalui pentas bertajuk Ekspresi Seni Kontemporer Lintas Generasi 2025. Pertunjukan tersebut digelar di Gedung Societeit Militaire, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kamis (9/10) malam.

Pentas ini menghadirkan empat koreografer lintas usia yang merepresentasikan perjalanan panjang seni tari kontemporer di Indonesia. Keempatnya adalah Nunik Widiasih dari generasi 50-an, Sudiharto dari generasi 40-an, Pulung Jati Ronggo Murti dari generasi 30-an, serta Widi Pramono dari generasi 20-an.

Acara yang terbuka untuk umum dan dapat dinikmati secara gratis ini diawali dengan sajian tari tradisional Kalimantan Selatan oleh sejumlah penari muda. Selanjutnya, pertunjukan utama menampilkan eksplorasi gerak yang segar dan unik, membuka ruang apresiasi baru terhadap dinamika tari kontemporer yang terus berevolusi.

Setiap koreografer menampilkan karya solo dengan sudut pandang berbeda — mulai dari inspirasi sastra klasik dan tradisi, hingga isu personal dan sosial kontemporer yang dekat dengan kehidupan masyarakat modern.

Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keragaman artistik, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi antar seniman lintas generasi.

“Pentas ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan seni pertunjukan di Yogyakarta, sekaligus momentum memperkuat jejaring antar pelaku seni dari berbagai generasi,” ujar Purwiati.

Pentas Ekspresi Seni Kontemporer Lintas Generasi diharapkan dapat memperkaya khazanah seni pertunjukan di Yogyakarta dan menjadi ajang apresiasi bagi masyarakat terhadap perkembangan seni tari di Indonesia.

Agung – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *