Kulon Progo – Sebanyak 28 desa wisata (deswita) di Kulon Progo ambil bagian dalam Lomba Gelar Potensi Desa Wisata Kulon Progo 2025 yang digelar di kawasan Pantai Congot. Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah unjuk potensi bagi desa wisata di wilayah tersebut.
Dalam lomba ini, setiap desa wisata menampilkan keunikan dan daya tarik masing-masing. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan daya saing di tingkat lokal, tetapi juga untuk menembus pasar nasional bahkan internasional.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam ajang ini adalah kehadiran Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, yang turut menjadi dewan juri. Putri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut menilai bahwa desa wisata di Kulon Progo memiliki potensi luar biasa. Namun, ia menyoroti perlunya peningkatan dalam hal promosi dan strategi pemasaran agar lebih mampu menarik wisatawan.
“Desa-desa wisata di Kulon Progo sangat kaya akan potensi, tapi teknik promosi perlu diperkuat agar bisa bersaing secara global,” ujar GKR Bendara.
Dari 28 peserta, lima desa wisata dinobatkan sebagai yang terbaik, yaitu:
- Desa Wisata Sidorejo
- Banjarasri
- Gulurejo
- Widosari
- Glagah
Sementara itu, tiga desa lainnya meraih posisi terbaik dalam kategori Asah Terampil, yaitu:
- Sendangsari
- Sukoreno
- Gerbosari
Salah satu pengelola desa wisata, Subaryadi, mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap lomba semacam ini bisa terus digelar untuk memaksimalkan potensi desa wisata serta memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ajang ini memberi semangat bagi kami untuk terus berkembang dan menjadikan desa wisata sebagai penggerak ekonomi lokal,” ungkap Subaryadi.
Lomba Gelar Potensi Desa Wisata Kulon Progo 2025 direncanakan akan menjadi agenda tahunan. Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem pariwisata daerah serta mengangkat kearifan lokal agar mampu bersaing di kancah global.
Bagas / RBTV