Yogyakarta – Tumpukan sampah di Depo Mandala Krida, Kota Yogyakarta, semakin memprihatinkan. Sampah yang tidak tertampung lagi di dalam area depo kini meluber hingga ke jalan raya, mengganggu aktivitas warga sekitar.
Kondisi ini semakin parah setelah volume sampah meningkat drastis selama libur panjang kemarin. Sementara pengangkutan sampah ke tempat pengolahan terhambat, menyebabkan sampah memenuhi area sekitar depo dan bahkan mengganggu lalu lintas jalan.
Tumpukan sampah ini juga berdampak pada pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di dekat lokasi depo. Para pedagang mengaku omset mereka menurun drastis hingga 50 persen akibat bau tak sedap dan pemandangan yang kurang menarik.
“Kami merasa sangat terganggu, tidak hanya dengan bau sampah yang menyengat, tapi juga pengunjung yang jadi enggan datang,” ujar Lahuri, seorang pedagang di Mandala Krida.
Pedagang lainnya, Painem, juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi ini. “Selain mengganggu pelanggan, kami juga khawatir soal kesehatan kalau masalah ini tidak segera ditangani,” katanya.
Jika tidak segera ditangani, tumpukan sampah ini berpotensi menimbulkan persoalan kesehatan yang lebih serius dan memperburuk citra Kota Yogyakarta di mata wisatawan. Kota yang dikenal dengan kebersihannya kini menghadapi tantangan besar terkait masalah pengelolaan sampah yang semakin memburuk.
Agung-RBTV