Bantul — Sebanyak 750 peserta ambil bagian dalam Lomba Gladen Hageng Jemparingan Bandulan Mataraman yang digelar dalam rangka memperingati HUT TNI tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kodim Bantul dan berlangsung di Lapangan Sapta Marga, Yonif 403 Kentungan, Sleman.
Lomba panahan tradisional Jawa ini diikuti oleh 531 peserta kategori putra dan 219 peserta putri dari berbagai daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, yang juga menjabat sebagai Ketua KONI DIY. Ia hadir bersama Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, serta Dandim Bantul, Letkol Inf Muhidin.
Dalam sambutannya, KGPAA Paku Alam X menegaskan bahwa lomba jemparingan bukan sekadar ajang kompetisi, namun juga sarana untuk mempererat persaudaraan antara TNI, masyarakat, dan komunitas jemparingan.
“Jemparingan ini adalah simbol nilai-nilai kebersamaan, warisan budaya, dan juga olahraga yang mengajarkan ketenangan serta ketelitian,” ujar KGPAA Paku Alam X.
Sementara itu, Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, menekankan pentingnya pelestarian jemparingan sebagai bagian dari warisan budaya Yogyakarta yang sarat dengan nilai filosofis, spiritual, dan etika.
“Dengan melestarikan jemparingan, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Brigjen Bambang Sujarwo.
Salah satu peserta, Fuad, asal Argodadi, Sedayu, Bantul, mengaku senang bisa mengikuti kompetisi ini. Menurutnya, ajang seperti ini menjadi ruang positif untuk pengembangan olahraga tradisional.
“Saya berharap ke depan lomba jemparingan bisa semakin sering digelar dan lebih dikenal masyarakat luas,” kata Fuad.
Melalui kegiatan ini, Kodim Bantul dan Korem 072/Pamungkas menunjukkan komitmen untuk turut serta dalam pelestarian budaya daerah, sekaligus memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat.
Delly / RBTV