Kulon Progo – Kabupaten Kulon Progo kembali mencatat surplus produksi gabah kering panen (GKP) pada panen raya masa tanam (MT) kedua tahun 2025. Hasil panen kali ini menunjukkan peningkatan dibandingkan musim tanam sebelumnya.
Panen raya dilaksanakan di Bulak Bantar Kulon, Kalurahan Banguncipto, Kapanewon Sentolo, oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kulon Progo. Dari lahan seluas sekitar 14 hektare, hasil panen mencapai rata-rata ubinan sebesar 7,2 ton GKP per hektare. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata panen MT kedua di Kulon Progo yang sebelumnya berkisar antara 6 hingga 6,5 ton per hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Drajat Purbadi, menyampaikan bahwa total luas lahan padi pada MT kedua tahun ini mencapai 10.000 hektare. Dengan rata-rata hasil produksi sebesar 6 ton per hektare, total produksi padi Kulon Progo diperkirakan lebih dari 60.000 ton GKP, meningkat dibandingkan masa tanam pertama tahun ini.
“Surplus yang dicatat Kulon Progo pada MT 2 tahun 2025 mencapai 40.000 ton GKP,” ujar Drajat Purbadi.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memastikan bahwa Perum Bulog siap menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Meski demikian, petani tetap diperbolehkan menjual hasil panennya kepada pedagang di luar Bulog yang berani membeli hingga Rp7.000 per kilogram.
Bagas / RBTV