Sleman – Kelompok peduli lingkungan Paste Laboratory resmi meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada Selasa pagi, di Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman. Program ini didukung oleh PLN UPT Salatiga yang turut memfasilitasi penyediaan peralatan pengolahan limbah plastik secara lebih masif.

Program TJSL ini dirancang untuk berjalan selama periode 2025 hingga 2026 dengan fokus pada pengembangan ekonomi sirkular. Paste Laboratory menggandeng komunitas sejenis serta melibatkan pemerintah desa dalam memproduksi barang-barang olahan dari limbah plastik yang memiliki nilai ekonomi, ergonomis, dan estetika.

Inisiatif ini merupakan respons terhadap isu lingkungan, khususnya dalam upaya mendorong prinsip zero waste dan penerapan bisnis berbasis lingkungan. Program ini juga sejalan dengan transformasi “No Zero Emission” milik PLN yang menargetkan transisi menuju nol emisi melalui berbagai pendekatan, salah satunya dengan memberdayakan kelompok lingkungan seperti Paste Lab.

Dalam pelaksanaannya, Paste Laboratory akan didukung dengan mesin pengolah limbah plastik berkapasitas besar guna meningkatkan produktivitas dan kualitas produk akhir. Dengan meningkatnya permintaan pasar, program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.

Menurut Rifqi Dwantara, Founder Paste Laboratory, salah satu inovasi yang dilakukan Paste Lab adalah mengubah limbah plastik seperti tutup botol bekas menjadi papan-papan daur ulang.

Sementara itu, Irfan Saputra selaku Manajer Bagian Komunikasi dan PJSL PT PLN UPT Salatiga mengungkapkan bahwa produk hasil daur ulang Paste Laboratory telah berhasil menembus pasar internasional, termasuk ke negara-negara seperti Jerman dan Uni Emirat Arab (Dubai). Hal ini menunjukkan potensi besar dari pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan dan bernilai jual tinggi.

BAGAS, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *