SLEMAN – Memahami batik sebagai warisan budaya yang diakui dunia harus dimulai dari sumber yang tepat. Inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten Sleman untuk menggandeng Tim Penggerak PKK, guna lebih memahami dan menumbuhkan rasa bangga terhadap batik, agar warisan ini dapat terus dilestarikan.
Sosialisasi tentang batik kepada anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman ini dilaksanakan di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman menilai kegiatan ini penting, mengingat anggota PKK merupakan kelompok yang kerap bersentuhan langsung dengan berbagai produk batik.
Handoyo, narasumber sekaligus pengurus Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, dalam paparannya menyampaikan bahwa masyarakat setidaknya perlu memahami tiga hal dasar mengenai batik. Pemahaman ini penting agar mereka dapat membedakan mana yang benar-benar dapat disebut sebagai kain batik, sehingga muncul rasa bangga saat mengenakannya.
“Batik bukan sekadar motif. Proses pembuatannya, filosofi di baliknya, dan tekniknya yang khas harus dipahami agar kita tidak hanya sekadar memakai, tetapi juga menghargai.” ujarnya Handoyo – Pengurus Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad
Dalam kesempatan tersebut, Handoyo juga membawa sejumlah kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, untuk memperkaya pemahaman peserta tentang keberagaman dan makna batik secara lebih luas.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang membuka kegiatan ini, menyampaikan bahwa di Sleman terdapat lebih dari 300 perajin batik dan lurik. Pemerintah berkewajiban membantu mempromosikan serta memasarkan produk mereka, dan sosialisasi ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendukung industri kreatif lokal.
“Batik adalah kebanggaan. Sebagai produk kreatif, batik bisa dibuat dalam edisi sangat terbatas, sesuai dengan keinginan pemesan atau produsen. Ini adalah nilai tambah yang harus terus kita dorong.” ujarnya Danang Maharsa – Wakil Bupati Sleman
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap batik sebagai bagian dari identitas budaya bangsa, sekaligus memperkuat posisi batik sebagai warisan tak benda yang telah diakui oleh UNESCO.
Widi – RBTV