Kulon Progo – Sejumlah petani di Kalurahan Nomporejo, Kapanewon Galur, Kulon Progo, menghadapi kerugian besar akibat serangan hama tikus yang merusak tanaman padi mereka. Serangan ini terjadi ketika tanaman memasuki usia sekitar 50 hari, dengan tikus-tikus menggigit batang padi hingga roboh dan mati.
Akibat serangan hama yang sulit dikendalikan ini, hasil panen turun drastis. Pada lahan seluas 400 meter persegi, petani hanya mampu memanen sekitar lima karung gabah, jauh lebih sedikit dibandingkan panen normal yang bisa mencapai delapan hingga sembilan karung.
Ngatijem, salah seorang petani, mengungkapkan bahwa berbagai cara telah dicoba untuk menanggulangi hama tikus, mulai dari penggunaan racun, penangkapan tikus, hingga pengasapan. Namun, serangan masih terjadi dan semakin sulit dikendalikan. “Beberapa petani bahkan memilih membiarkan lahannya rusak agar sawah di sekitarnya masih bisa diselamatkan,” ujar Ngatijem.
Hal senada diungkapkan Kismo Diharjo, petani lainnya, yang mengaku khawatir serangan hama tikus akan meluas ke lahan-lahan sekitar. “Kami berharap pemerintah turun tangan dan membantu mengatasi masalah ini secara sistematis dan menyeluruh,” tegasnya.
Para petani berharap ada intervensi dari pemerintah dalam bentuk program pengendalian hama yang efektif, agar panen berikutnya tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
BAGAS, RBTV