Dua minggu menjelang pelaksanaan ibadah kurban, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Pemerintah Kabupaten Sleman, meninjau sejumlah lokasi penjualan ternak di kandang-kandang kelompok. Harga ternak, khususnya sapi, mulai mengalami kenaikan pada kisaran satu hingga dua juta rupiah per ekor.

Pemerintah Kabupaten Sleman memastikan bahwa ketersediaan hewan ternak untuk keperluan kurban—baik sapi, kambing, maupun domba—akan mencukupi.

Khusus untuk sapi, pemenuhannya juga dilakukan dengan mendatangkan sapi dari luar Kabupaten Sleman. Salah satunya dilakukan dengan meninjau ketersediaan sapi dan kambing di Kandang Kelompok Brayut, Pandowoharjo, Sleman, pada hari Rabu.

Sapi-sapi yang didatangkan dari luar daerah akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara ketat, dan pemeriksaan tersebut akan diulang saat hewan-hewan itu masuk ke pasar hewan.

“Kami pastikan seluruh hewan kurban, terutama sapi yang masuk ke Sleman, telah melewati pemeriksaan kesehatan berlapis agar layak dan aman untuk disembelih saat Iduladha.” ujarnya Danang Maharsa – Wakil Bupati Sleman.

Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Brayut Pandowoharjo, Ponijo, menjelaskan bahwa saat ini tersedia sekitar 100 ekor sapi untuk kurban di kandang tersebut. Dari jumlah itu, 90 ekor di antaranya telah terjual.

“Permintaan cukup tinggi tahun ini. Sebagian besar sapi sudah dipesan sejak awal, jadi tinggal sisa sedikit.” ujatnya Ponijo – Ketua Kelompok Ternak Brayut Pandowoharjo.

Widi / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *