Universitas Islam Indonesia mendesak pemerintah untuk segera membuka ruang-ruang demokrasi yang luas dengan menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi, melindungi aktivis, seniman, akademisi, dan jurnalis dari intimidasi dan ancaman kriminalisasi. Inilah sebagian kritik kepada pemerintah yang dituangkan dalam bentuk puisi di Sore Nyastra UII.

Kegiatan Tagar Sore Nyastra edisi keenam di Universitas Islam Indonesia diisi dengan pembacaan puisi oleh 30 sivitas akademika perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia tersebut.

Puisi-puisi yang mereka bacakan itu kebanyakan memberikan kritik terhadap pemerintah, kebijakan-kebijakan yang diambil serta menyuarakan hati nurani rakyat.

Di tengah kegiatan baca puisi, rektor didampingi sivitas akademika menyampaikan pernyataan sikap bertajuk merespon perkembangan mutakhir praktik berbangsa dan bernegara.

Prof. Fathul Wahid, Rektor UII, menyampaikan pernyataan sikap dilandasi dengan situasi sekarang ini, yang tak banyak warga bangsa yang menyuarakan. UII berharap, suara ini akan bersambut dengan perbaikan langkah pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *