Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren mendatangi Mapolda DIY di Jalan Lingkar Utara, Sleman. Mereka menggelar aksi damai sambil membawa sejumlah poster tuntutan.Para santri, bersama kiai dan ormas, menuntut polisi menangkap pelaku penusukan terhadap dua orang santri Pondok Pesantren Krapyak. Keduanya ditusuk dan dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga sedang pesta miras di Prawirotaman, Yogyakarta.Akibatnya, kedua santri mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka juga mendesak kepolisian untuk memberantas peredaran minuman keras yang menjadi pemicu tindakan kejahatan dan kriminalitas.”Persoalan yang melatarbelakangi adalah persoalan minuman keras, sehingga kita perlu aturan yang mengatur minuman keras. Karena jelas dampaknya sudah terasa; darah sudah menetes untuk santri. Maka, hari ini kami memberikan peringatan. Mari kita bersama-sama memberantas minuman keras agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Ini santri, Pak. Bayangkan orang lain. Ini santri, sehingga kami hari ini menolak keras tindakan itu,” ujar Abdul Muiz, Koordinator Aksi.Kapolda DIY Irjen Polisi Suwondo Nainggolan memastikan pelaku penusukan terhadap dua orang santri sudah ditangkap dan segera menjalani proses hukum.”Saya laporkan bahwa sejak Kamis sudah dilakukan pengenalan bersama dengan masyarakat, awalnya dua orang, lalu berkembang bertambah menjadi tiga orang, lalu lima orang. Ini kami dapatkan, siapa yang memberi informasi, sehingga mereka tertangkap tadi malam pukul 18.00. Alhamdulillah, pelaku penusukan tertangkap tadi malam pukul 23.00, dan ini semua berkat doa dari para santri dan tentunya dari para tokoh-tokoh, kiai-kiai,” kata Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Kapolda DIY.Akibat aksi ini, Ring Road Utara di depan Mapolda DIY dari arah barat sempat ditutup sementara. Kadir, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *