Titik Nol Kilometer Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian pada libur akhir pekan lalu. Acara Pencak Wisata Budaya berlangsung selama empat jam nonstop, menampilkan pertunjukan pencak silat yang memukau. Event ini merupakan hasil kerja sama Dinas Kebudayaan DIY dan Komunitas Paseduluran Angkringan, dan berhasil menarik ribuan pengunjung.

Panggung terbuka di titik tersebut dipenuhi oleh ratusan pegiat pencak silat dari Yogyakarta dan luar daerah, yang secara bergantian menunjukkan kemampuan mereka dengan berbagai jurus andalan. Menariknya, sejumlah wisatawan asing yang tengah kuliah di Yogyakarta juga ikut berpartisipasi, terlihat antusias mempelajari dan mempraktikkan gerakan dasar pencak silat.

Mereka berasal dari berbagai negara, termasuk Palestina, Jepang, Filipina, Malaysia, Italia, Belanda, dan Prancis. Acara ini menjadi hiburan menarik bagi wisatawan yang menghabiskan waktu di kawasan Malioboro.

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, menyatakan, “Penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO tahun 2019 membawa makna yang sangat penting bagi Indonesia. Ini merupakan pengakuan internasional atas nilai budaya pencak silat sebagai warisan yang hidup, mencerminkan identitas, tradisi, dan nilai-nilai luhur masyarakat yang mempraktikkannya. Pengakuan ini juga menegaskan pencak silat menjadi bagian dari kekayaan budaya yang mencakup aspek spiritual, filosofi, seni, dan sejarah.”

Dengan acara Pencak Wisata Budaya ini, Titik Nol Yogyakarta semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan sejarah, serta meningkatkan eksistensi pencak silat sebagai warisan budaya bangsa yang telah diakui oleh UNESCO.

Agung, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *