Ratusan emak-emak dari kelompok UMKM se-Yogyakarta mendatangi salah satu bank di Sleman pada Senin lalu. Mereka tidak terima karena salah satu anggota kelompok UMKM diduga namanya diviralkan melalui pemasangan spanduk di rumahnya dan status WhatsApp oleh salah satu pegawai bank tersebut.
Ratusan emak-emak dari kelompok UMKM se-Yogyakarta berjalan kaki mendatangi salah satu kantor cabang bank di Unit Kapanewon Minggir, Sleman, Yogyakarta, pada Senin lalu. Para pelaku UMKM yang merupakan perwakilan dari Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta ini merasa tidak terima karena salah satu anggota kelompok UMKM diduga namanya diviralkan melalui pemasangan spanduk di rumahnya, yang kemudian fotonya digunakan sebagai status WhatsApp oleh salah satu pegawai bank yang melakukan penagihan.
“Saya itu juga Ngangsur ngangsur saya bisa ngangsur. Karena terakhir saya ga bisa ngangsur itu karena kasus bareng bareng anak saya yang nomer 2 masuk SMA, anak nomer 3 masuk SMP, dan anak nomer 4 terakhir pas kecelakaan jadi saya ga bisa ngangsur, tapi sama debitur didatengin terus dan saya juga diancam anak saya ga bisa kerja terus ya macem macem gitu. Saya pinjamannya 60 juta angsuran 1 juta 600 sudah mengangsur 9 kali.” Ucap Mariyah sebagai Peminjam.
Akibat namanya diviralkan, salah satu debitur atau anggota kelompok UMKM tersebut mengalami dampak negatif, dengan dagangannya menjadi sepi pembeli dan banyak tetangganya yang menjauhinya. Menurut debitur, ia meminjam uang sebesar 60 juta rupiah dari salah satu bank di Kantor Unit Kapanewon Minggir. Namun, setelah melakukan cicilan selama 9 bulan, ia mengalami tunggakan selama empat bulan dengan besaran cicilan 1,67 juta rupiah per bulan.
“Mereka mengeluhkan bawahsanya pihak BRI unit minggir itu datang dengan menempelkan tulisan-tulisan yang intinya adalah beliau penunggak hutang bank BRI. Tentu saja kalau kita melihat aturan perundang-undang baik Perbankan, OJK, dan undang-undang yang lain hal-hal tersebut tentu saja sangat tidak layak dan sangat merendahkan harkat dan martabat manusia.” Ucap Waljito sebagai Ketua Tim Advokasi Komunitas UMKM.
Menanggapi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan ibu rumah tangga yang mewakili seluruh UMKM DIY, pihak pegawai bank kemudian melakukan klarifikasi di Gedung Kapanewon Minggir.
“Bekerja sesuai prosedur dan sesuai apa yang disampaikan oleh prosedur kami menekankan karena semua sampai kayak bank plecit ga ada. Cuman itu publikasi itu memang ada di kebijakan. Publikasi yang seperti menempel segala macam itukan sebenarnya ga terlalu kalau tadikan kelihatan pak dari jalan umum sebagai istilahnya untuk membayar.” Ucap Rizal sebagai Kepala Kantor Bank BRI Unit Minggir.
Widi,RBTV