Inilah penampakan cara kerja penyiram air otomatis, yang sedang menyirami berbagai jenis tanaman di sawah milik Agus Supriyadi, di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo. Alat penyiram ini, ditenagai oleh genset, yang memerlukan bahan bakar bensin.
Alat penyiram ini secara otomatis mampu menyirami lahan secara menyeluruh, dalam hitungan menit saja. Walaupun mengeluarkan modal yang cukup banyak pada pemasangannya, namun secara jangka Panjang, mampu menekan biaya operasional, tanpa perlu mengeluarkan ongkos untuk menyewa jasa buruh tani, untuk menyiram lahan tersebut.
Menurut pemilik lahan, Agus Supriyadi, modal yang ia perlukan untuk memasang alat penyiram tersebut, sebesar 10 juta rupiah, dengan luasan lahan yang cukup untuk ditanami 5000 an batang tanaman. Jangka penggunaan alat penyiraman ini juga dipercaya mampu bertahan hingga lebih dari 5 tahun, tergantung dengan kualitas paralon, dan perawatan secara berkala.
“Ya kalau ini mungkin sekitar 10 juta, yang paling mahal paralon, paralon itu kan itungannya jumlahan, jumlah panjangnya kan bisa dikali, kalau yang murah ini atasnya, tapi kan perlengkapannya yang lain-lain itu yang mahal” ungkap Agus Supriyadi, pemilik lahan.
Adapun dalam pemasangannya, terdapat dua material utama, yaitu paralon dan springkler. Kedua material utama tersebut juga tergolong melimpah ruah persediannya. Dengan adanya alat penyiram ini, pekerjaan Agus jadi lebih mudah, dan menghemat tenaga, dan waktu.
Bagas, RBTV.