SLEMAN — Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau masih cukup tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, dalam sepekan terakhir terjadi 146 kali guguran lava pijar, disertai enam kali awan panas guguran.

Catatan tersebut dihimpun selama periode pengamatan mulai Jumat, 16 Desember hingga Kamis, 25 Desember. Guguran lava pijar terlihat mengalir dari puncak menuju lereng gunung, menandakan aktivitas vulkanik Merapi masih berlangsung.

Meski demikian, BPPTKG menyatakan sejumlah objek wisata di kawasan lereng Gunung Merapi masih dinyatakan aman untuk dikunjungi. Selama libur akhir tahun, kawasan ini justru ramai didatangi wisatawan, khususnya yang mengikuti wisata lava tour yang melintasi jalur bekas aliran awan panas serta sungai-sungai berhulu di puncak Merapi.

BPPTKG menegaskan, meskipun aktivitas guguran lava pijar masih sering terlihat dan sesekali terjadi awan panas guguran, kondisi secara umum masih terkendali. Aktivitas wisata di lereng Merapi tetap dapat dilakukan selama mengikuti rekomendasi serta batasan yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa, mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak panik, namun tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi.

Agus Budi Santosa, Kepala BPPTKG Yogyakarta (Sumber Foto: Kabar Jogja RBTV)

“Masyarakat tidak perlu panik. Jangkauan awan panas masih relatif pendek dan jauh dari pemukiman maupun kawasan wisata. Gunung Merapi saat ini masih aman dikunjungi, namun masyarakat dan wisatawan diimbau untuk selalu memperbarui informasi dari sumber resmi,” ujarnya.

BPPTKG juga mengingatkan agar masyarakat dan pelaku wisata selalu mematuhi rekomendasi kebencanaan, terutama terkait batas aman aktivitas di sekitar kawasan Gunung Merapi.

REPORTER: WIDI

PENYUNTING ARTIKEL: NZ.KIRANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *