Lando Norris memastikan gelar Juara Dunia Pembalap Formula 1 2025 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi (Sumber foto: Darko Bandic/AP)

Lando Norris resmi menorehkan namanya dalam sejarah Formula 1. Pembalap McLaren tersebut memastikan gelar Drivers’ World Championship (WDC) 2025 setelah menyelesaikan balapan terakhir musim ini, Abu Dhabi Grand Prix, pada Minggu, 7 Desember 2025.

Pada balapan penutup di Sirkuit Yas Marina, Norris finis di posisi yang cukup untuk mengamankan poin krusial. Hasil tersebut memastikan pembalap asal Inggris itu mengakhiri musim dengan perolehan poin tertinggi, sekaligus meraih gelar juara dunia pertamanya di ajang Formula 1.

Keberhasilan Norris juga menjadi momen bersejarah bagi McLaren. Tim asal Woking tersebut akhirnya kembali memiliki juara dunia pembalap setelah terakhir kali diraih pada musim 2008. Penantian panjang selama lebih dari satu dekade pun resmi berakhir.

Momen Emosional di Garis Finis

Usai memastikan gelar juara dunia, Norris tak mampu menyembunyikan emosinya. Dalam wawancara pascalomba, ia mengungkapkan rasa haru atas perjalanan panjang yang telah ia lalui bersama McLaren.

“The world champion. Oh, God. I’ve not cried in a while. I didn’t think I would cry, but I did. It’s a long journey. I want to say a big thanks to everyone at McLaren and my parents. We’ve done it and I’m so proud of everyone,” ujar Norris.

Pernyataan tersebut mencerminkan proses panjang Norris, dari pembalap muda akademi hingga akhirnya mencapai puncak tertinggi motorsport dunia.

Konsistensi Jadi Kunci Gelar Juara

Sepanjang musim 2025, Norris tampil konsisten dengan torehan kemenangan dan podium penting. Ia mampu menjaga performa stabil dari awal hingga akhir musim, di tengah persaingan ketat para pembalap papan atas.

Keunggulan Norris bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga kematangan dalam membaca situasi balapan dan memaksimalkan peluang. Konsistensi inilah yang membuat perebutan gelar juara dunia baru bisa dipastikan di seri terakhir.

Oscar Piastri dan Kompetisi Sehat di McLaren

Kesuksesan Norris tidak bisa dilepaskan dari peran rekan setimnya, Oscar Piastri. Sepanjang musim, Piastri menjadi penantang terdekat sekaligus partner yang mendorong McLaren menjaga level performa tinggi.

Pada Abu Dhabi Grand Prix 2025, Piastri finis di posisi kedua, tepat di depan Norris. Hasil tersebut turut mengamankan posisi McLaren dari tekanan tim rival. Kompetisi internal yang sehat ini menjadi salah satu kekuatan utama McLaren sepanjang musim.

Norris sendiri mengakui bahwa Piastri adalah rival terberatnya sejak seri pertama.

“Oscar the whole way since round one, I knew he was probably going to be the toughest guy to beat… he will be a world champion,” ujar Norris.

Manajemen McLaren pun menegaskan bahwa kedua pembalap diberi kesempatan bersaing secara adil, tanpa status pembalap utama yang kaku.

Max Verstappen dan Oscar Piastri usai race di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi (Sumber foto: Instagram @autoactionmag)

Apa yang Berubah Setelah Norris Juara Dunia?

Gelar juara dunia Norris diperkirakan akan membawa banyak perubahan. Salah satu yang paling disorot adalah nomor pembalap. Norris disebut akan menggunakan nomor 1 pada musim 2026 sebagai juara bertahan. Sementara itu, Max Verstappen dikabarkan akan memilih nomor 3, yang merupakan nomor favoritnya, dan nomor tersebut pernah digunakan mantan teammate nya dulu, Daniel Ricciardo.

Musim 2026 juga diprediksi menjadi musim yang penuh tekanan bagi McLaren. Jika mobil mereka tetap kompetitif seperti 2025, tantangan justru akan datang dari dalam tim sendiri. Oscar Piastri dipastikan mengincar gelar juara dunia pertamanya.

Pertanyaan besar pun muncul: apakah “Papaya Rules” akan kembali diterapkan? Namun kali ini, bukan untuk membantu Norris, melainkan demi membuka jalan bagi Piastri.

Di sisi lain, ancaman dari tim rival juga tak bisa diabaikan. Mercedes menunjukkan performa stabil, dengan George Russell tampil konsisten sepanjang musim. Sementara Max Verstappen, meski terlihat lebih santai dibanding masa mudanya, tetap menjadi ancaman serius dalam perburuan gelar dunia kelima.

Menuju Musim 2026 yang Tak Terprediksi

Formula 1 selalu penuh kejutan. Musim 2026 bisa menjadi ajang dominasi McLaren, kebangkitan Mercedes, atau kembalinya Verstappen ke puncak. Satu hal yang pasti, semua tim akan berusaha memaksimalkan potensi mereka.

Apakah McLaren mampu mempertahankan gelar konstruktor? Atau justru Mercedes akan mengambil alih tahta? Jawabannya akan ditentukan di lintasan, saat lampu start kembali padam pada musim depan.

Yang jelas, gelar juara dunia Lando Norris pada 2025 menandai awal era baru Formula 1, di mana peta kekuatan tidak lagi sepenuhnya bisa diprediksi.

PENYUNTING ARTIKEL: NZ.KIRANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *