SLEMAN – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi membuka aktivasi ruang publik di Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali) baru-baru ini. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bela Negara sekaligus refleksi 77 tahun Agresi Militer Belanda II.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri Kebudayaan. Rangkaian kegiatan yang memeriahkan acara ini meliputi:

  • Penampilan Ketoprak “Goro Goro Londo Teko”
  • Kegiatan senam massal.
  • Diskusi mengenai kebudayaan “Tata Kelola Sarana Prasarana Kebudayaan di Yogyakarta”
  • Pameran lukisan yang dibuka secara simbolis dengan pembubuhan cat warna oleh menteri.

Kolaborasi Sebagai Kunci Kemajuan Budaya

Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan apresiasinya terhadap ekosistem seni di Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa Yogyakarta merupakan kota budaya dengan potensi seniman dan budayawan yang besar. Menurutnya, kolaborasi antarpihak merupakan kunci utama dalam keberhasilan kemajuan kebudayaan di Indonesia.

Menteri Fadli Zon (sumber foto : Kabar Jogja RBTV)

“Yogyakarta adalah kota budaya dengan kekayaan seniman di berbagai bidang. Kolaborasi adalah kunci kemajuan kebudayaan, sejalan dengan amanat Pasal 32 UUD 1945 bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia,” Jelas Fadli

Rencana Revitalisasi Museum Monjali

Selain meresmikan ruang publik, Menteri Fadli Zon mengungkapkan rencana untuk melakukan revitalisasi pada Museum Monjali. Mengingat usia museum yang sudah puluhan tahun, ia berencana berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan agar penataan koleksi museum dapat diperbarui agar lebih menarik bagi generasi masa kini.

Kepala Museum Monjali, Yudi Pranowo  (sumber foto : Kabar Jogja RBTV)

“Terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan yang telah memberikan kepercayaan kepada Museum Monumen Jogja Kembali. Semoga program ini mendorong museum menjadi area publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Perencanaan, penganggaran, dan pengerjaan fisik revitalisasi akan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan dilaksanakan pada waktu mendatang.” Tutur Yudi

Kepala Museum Monjali, Yudi Pranowo, menyambut baik rencana tersebut. Ia mengungkapkan bahwa penataan koleksi di museum tersebut sudah tidak dilakukan selama lebih dari 35 tahun. Yudi berharap melalui revitalisasi dan pemanfaatan ruang publik bagi komunitas, masyarakat dapat lebih mudah memahami sejarah serta merasa lebih nyaman saat berkunjung.

Setelah acara seremoni berakhir, Menteri Kebudayaan beserta para tamu undangan melakukan peninjauan langsung terhadap koleksi-koleksi sejarah yang tersimpan di dalam Museum Monjali.

Reporter : Widi RBTV

Penulis Artikel : Luna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *