
Wisuda Lansia Pondok Pesantren Sabilun Najah, Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman. (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
SLEMAN — Pondok Pesantren Sabilun Najah di Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman, kembali menggelar wisuda santri lanjut usia. Sebanyak 31 santri lansia resmi diwisuda setelah menempuh pendidikan agama Islam selama satu tahun. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat menuntut ilmu agama tidak dibatasi oleh usia.
Wisuda santri lansia tersebut menunjukkan kemampuan para peserta didik lanjut usia dalam mempelajari dan memperdalam ilmu agama, bahkan mengalami peningkatan pemahaman yang signifikan.
Salah satu wisudawan, Mbah Bonikem, warga Sembung, Balecatur, Sleman, mengungkapkan rasa syukurnya karena saat pertama kali masuk pesantren dirinya masih belajar membaca Iqra’, hingga akhirnya kini mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar.

Mbah Bonikem, salah satu wisudawan Pondok Pesantren Sabilun Najah. (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
“Saya dulu belum bisa lancar membaca dan menulis, masuk ke sini juga pertama kali masih belajar Iqra,” ujar Mbah Bonikem,
Pembina Pondok Pesantren Sabilun Najah, Joko Wahono, menjelaskan bahwa wisuda tahun ini merupakan angkatan keenam sejak pesantren tersebut berdiri. Seluruh santri lansia dinyatakan lulus setelah mengikuti pembelajaran agama secara rutin dan terstruktur. Menurutnya, pesantren ini berfokus membekali para orang tua dengan ilmu agama agar dapat menjalani masa tua dengan lebih tenang, religius, dan bermakna.

Pembina Pondok Pesantren Sabilun Najah, Joko Wahono. (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
“Kita tidak hanya sekedar mengajak untuk mendengar dan menghafal, tetapi juga mengajak berpikir bagaimana kita dapat mengeluarkan pokok-pokok pikiran di dalam sebuah ayat itu, agar kemudian para lansia ini dapat melantunkan ayatnya sekaligus terjemahannya. Sejauh ini, perkembangan para lansia di sini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Apresiasi terhadap kegiatan tersebut juga disampaikan anggota Komisi D DPRD DIY, Sri Muslimatun, yang hadir dalam acara wisuda. Ia menilai kegiatan menghafal dan mempelajari Al-Qur’an di usia lanjut tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan otak dan daya ingat.

Komisi D DPRD DIY, Sri Muslimatun. (Sumber foto: Kabar Jogja RBTV)
“Dengan menghafal al-Qur’an, para lansia jadi tidak mudah pikun. Harapannya hal ini dapat membuat para lansia menjadi produktif dan tidak menjadi beban,” ujarnya.
Saat ini, Pondok Pesantren Sabilun Najah membuka kesempatan bagi santri lansia dari luar daerah. Pesantren telah menyiapkan tiga wisma sebagai fasilitas penginapan guna mendukung kenyamanan para santri selama mengikuti proses pembelajaran.
Reporter: WIDI RBTV
Penyunting artikel: KESYA
