Yogyakarta – Program percontohan pengolahan sampah sistematis mulai diterapkan di RT 18 RW 03 Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Warga kini memanfaatkan gudang sampah residu serta 10 titik biopori jumbo yang melayani sekitar 50 kepala keluarga di wilayah tersebut.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dari hulu menjadi kunci utama untuk mengurangi timbulan sampah di hilir. Saat ini, Kota Yogyakarta baru mampu mengolah sekitar 190 ton dari total 300 ton sampah per hari. Program percontohan ini merupakan bagian dari gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS) yang menekankan pentingnya pemilahan sampah mulai dari rumah.

Di RT 18, warga menerapkannya melalui pembagian ember hitam untuk sampah organik dan ember merah muda untuk sampah residu. Lebih lanjut, warga juga mulai memilah sampah ke dalam tiga kategori: organik, anorganik, dan residu.

Sampah organik dikelola melalui 10 titik biopori yang diisi secara bertahap, sementara sampah anorganik ditampung di dua keranjang khusus yang telah berjalan efektif di wilayah tersebut.

Program ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan sampah berbasis warga yang mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pemrosesan akhir.

Rina Maulita – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *