Yogyakarta – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), permasalahan sampah kembali mencuat di Kota Yogyakarta. Sejumlah depo sampah tampak menumpuk dan menebarkan bau tidak sedap di berbagai titik. Kondisi ini mendapat sorotan serius dari Komisi C DPRD DIY.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta kembali menunjukkan penumpukan yang cukup parah. Salah satunya terjadi di Depo Sampah Kotabaru, di mana volume sampah tampak menggunung hingga hampir memakan badan jalan.
Meski petugas berupaya mencegah terjadinya pembuangan liar, tingginya produksi sampah masyarakat membuat kapasitas depo kembali terlampaui.

Momen menjelang libur Nataru dan rencana penutupan permanen TPA Piyungan pada awal 2026 membuat kondisi ini menjadi situasi krusial bagi pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kota Yogyakarta, dalam menangani persoalan sampah yang telah mencapai titik kritis.

Tumpukan sampah yang mulai terlihat di berbagai sudut kota mendorong Komisi C DPRD DIY untuk mendesak pemerintah agar segera mengambil langkah penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro, menegaskan perlunya langkah nyata dan cepat dari pemerintah daerah untuk memastikan persoalan sampah tidak berlarut-larut, terlebih menjelang meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur panjang.

Di sisi lain, Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, menjelaskan bahwa untuk menghadapi lonjakan sampah jelang Nataru, Pemkot Yogyakarta telah berkoordinasi dengan DLHK DIY guna memastikan pengangkutan sampah ke TPA Piyungan tetap berjalan.

Meski berbagai upaya telah dilakukan, kondisi darurat sampah di Kota Yogyakarta masih membutuhkan langkah strategis dan kebijakan jangka panjang agar persoalan ini dapat terselesaikan secara menyeluruh.

Agung – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *