Solo — Prosesi Jumenengan Dalem Pakubuwono XIV digelar di Keraton Surakarta, Jawa Tengah, sebagai tanda pengukuhan raja baru. Upacara sakral ini berlangsung khidmat dan meriah dengan rangkaian Kirab Agung yang menjadi pusat perhatian masyarakat.

Prosesi dimulai ketika raja keluar dari Kori Kamandungan menuju Siti Hinggil, menandai dimulainya Kirab Agung Jumenengan Dalem Nata Binayangkare Sri Susuhunan Pakubuwono XIV. Setelah itu, Pakubuwono XIV menaiki Kereta Garuda Kencana, kendaraan kebesaran Keraton Surakarta yang digunakan dalam upacara-upacara utama.

Raja beserta rombongan kemudian mengelilingi kawasan keraton untuk menyapa masyarakat. Rute kirab mengikuti jalur yang sama seperti Kirab Malam Satu Suro, yaitu: Alun-Alun Utara – Gladak – Jalan Kapten Mulyadi – Jalan Veteran – Jalan Yos Sudarso – Jalan Slamet Riyadi – dan kembali masuk ke Keraton Surakarta. Warga yang hadir tampak antusias, termasuk Kiswanti dan Andien, warga Klaten yang turut menyaksikan momen bersejarah ini.

Prosesi Jumenengan menjadi bentuk pengukuhan resmi Pakubuwono XIV sebagai Raja Keraton Surakarta serta menjadi perkenalan perdana sang raja kepada masyarakat luas melalui Kirab Agung.

Dalam prosesi tersebut, KGPH Dipokusumo, Pengageng Parentah Keraton Surakarta, memberikan keterangan mengenai makna penting kirab dalam tradisi Jumenengan. Sementara itu, sepanjang acara tidak terlihat kehadiran kubu dari pihak Pangeran Pati, yaitu KGPH Hangabehi, putra tertua almarhum Pakubuwono XIII.

Rizki Budi Pratama | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *